Senin, 04 Juli 2016

Selasa, 25 Maret 2014

Cinta

cinta..
ya benar rasa yang setiap orang rasakan ..
begitu nyaman bersamanya..
begitu perih bila tersakiti..
begitu terkenang setelah pergi..

cinta..
ada di dua hati
ada di dalam jiwa
ada di dalam keseharian

cinta..
selalu bersama
jika berpisah, terasa rindu
terasa jauh ketika tidak terlihat..

itulah yang tuhan berikan sebuah rasa yang kadang sebagian orang tidak mengetahuinya. mungkin itulah cinta buta,cinta yang tak terlihat tp bisa di rasakan

Minggu, 16 Maret 2014

Hidup

banyak orang berfikir untuk tidak melanjutkan hidup dan banyak pula orang yang berfikir untuk terus menggapi mimpi mipi di hidupnya. aku cukup tau tentang hidup , walau pun umurku masih belia. ada seorang perempuan yang mengajarkan ku banyak tentang hidup. dialah Ibu. aku lair dari keturunan suku sasak dan suku jawa,memang terbayang jelas dari kedua suku ini memiliki latar belakang yang berbeda..tapi di rumah ini,kerajaan kecil keluargaku aku belajar banyak tentang arti kehidupan. ibu adalah seorang guru, ia bekerja tepat pada pukul 7 pagi. tiap pagi ia bangun pagi untuk membuat kan bekal untukku. setiap pagi selalu ku bawa bekal berisi nasi dan masakan yang dibuat ibuku. sempat aku bertanya "bu,mengapa ibi bawakan aku bekal setiap hari,teman temanku saja tidak membawa bekal?" ibu hanya tersenyum. ketika di sekolah aku bertanya pada temanku "hey kenapa kamu jarang sekali membawa bekal?" ia menjawab " ibu ku tidak sempat memasakkan nya untukku,katanya itu terlalu pagi untuk bangun di pagi hari.". "apakah ibu mu bekerja?" tanyaku lagi "tidak ibu tidak bekerja."   jawab anak itu. disitu dapat aku ambil kesimpulan , ibuku adalah ibu yang sempurna tuhan memberikan wanita ini dengan segala kelebihan,ia rela bangun pagi,ia rela terlambat bekerja. hanya demi sekotak bekal untuk anaknya. - S.W

Rabu, 05 Desember 2012

Era Bioteknologi


Peranan mikrobiologi akan memberi warna, wawasan dan cakrawala
barnubagi kehidupan bioteknologi modem. Bahan baku biomassa yang ada
merupakan "renwable frontier" dapat diolah oleh bioteknologi tradisional maupun
modem sehingga menjadi produk baru yang sangat berharga. Produk-produk
bioteknologi sangat erat dengan perkembangan bioteknologi pada jamannya. Adapun
era biteknologi tersebut adalah:

1. Era Pra Pasteur ( sebelum 1865 )
Perbaikan teknik fermentasi oleh mikroorganisme misalnya minuman beralkohol.

2. Era Pasteur (1865-1940)
Pengembangan industri fermentasi pembuatan etanol, butanol dan asam organik,
perlakuan air buangan.

3. Era Antibiotika ( 1940-1960)
Pembuatan penisilin yang mulai digunakan pada saat pendaratan tentara Amerika
di Normandi selama perang dunia II, vaksin virus, teknologi kultur sel hewan.

4. Era Pasca Antibiotika ( 1960-1975 )
Asam -asam amino elusidasi s1ruktur DNA, protein sel tunggal, enzim untuk
deterjen, gasohol, biogas, teknologi rekombinan DNA.

5. Era biteknologi modem ( 1975- sekarang )
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/833/1/biologi-mizawarti.pdf

Senjata Biologis, Sisi Kelam Revolusi Bioteknologi


Peranan teknologi memang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan umat manusia dalam berbagai aspek. Apalagi pada era globalisasi seperti sekarang, segala hal yang dahulu rasanya tidak akan mungkin pernah terjadi justru saat ini menjadi hal yang sangat lumrah untuk ditemui di sekitar kita. Perkembangan teknologi yang begitu pesatlah penyebabnya. Teknologi yang pada awalnya hanya bertujuan untuk mempermudah pekerjaan manusia sekarang nyaris mampu menggantikan peranan langsung manusia itu sendiri dalam melakukan berbagai macam pekerjaan. Tentu saja, hal ini membawa keuntungan berlipat bagi manusia melebihi apabila kita tidak memanfaatkan penggunaan teknologi tersebut.


Bioteknologi
Dunia biologi dan kesehatan tentunya turut terkena imbas perkembangan pesat teknologi ini. Pernah mendengar istilah bioteknologi? Bioteknologi merupakan cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang pemanfaatan makhluk hidup sehingga dapat menghasilkan barang atau jasa untuk kepentingan hidup manusia. Dengan kata lain, bioteknologi memanfaatkan teknologi yang diterapkan kepada makhluk hidup untuk menghasilkan suatu produk yang berguna bagi manusia. Contoh produk bioteknologi sederhana adalah salah satu makanan favorit rakyat Indonesia, tempe.

Revolusi Bioteknologi
Awal abad ke-20 merupakan era baru bagi sejarah dunia kesehatan. Teknologi di bidang ini mengalami perkembangan pesat seiring dengan revolusi-revolusi di bidang teknologi lainnya, seperti teknologi komunikasi dan transportasi. Penemuan mikroskop menjadi tonggak sejarah penanda kemajuan dunia bioteknologi.
Anda pernah mendengar istilah ‘kloning’ atau ‘rekayasa gen’, bukan? Bagaimana dengan fertilisasi in vitro alias bayi tabung? Rasanya telinga ini cukup akrab dengan istilah-istilah di atas.
Sudah bukan merupakan hal yang mustahil bagi para petani untuk menentukan sendiri karakter tanaman yang diinginkan. Bioteknologi memungkinkan mereka untuk mendapatkan buah atau sayuran dengan sifat yang unggul. Begitu juga dalam urusan kesehatan manusia, contohnya ketika Alexander Fleming menemukan organisme yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri. Organisme ini pada akhirnya dijadikan penisilin untuk mengobati luka para prajurit di medan perang. Selain itu, bioteknologi dapat dimanfaatkan untuk membantu para penderita diabetes melalui pembuatan hormon insulin dengan melakukan rekombinasi DNA. Banyak lagi contoh pemanfaatan bioteknologi modern, sehingga dapat disebut juga kemajuan teknologi dalam bidang kesehatan ini dapat menyelamatkan ribuan nyawa manusia.
Namun, apa yang akan terjadi jika teknologi tersebut malah berbalik mengontrol hidup manusia? Bagaimana pula jika penggunaan teknologi ini telah melewati ambang kewajaran, padahal kita tahu betul apapun yang dilakukan secara berlebihan pastilah akan menimbulkan dampak negatif. Hal yang dapat lebih mengerikan lagi, bagaimana jika penggunaan teknologi ini justru merugikan orang banyak?

Peran Bioteknologi dalam Pembuatan Senjata Biologi




Bom E120, salah satu senjata biologi yang berisi 0.1 kg agen biologi cair dan dikembangkan pada tahun 1960-an.
Kemajuan ilmu bioteknologi (terutama rekayasa genetika) memiliki dampak negatif dan positif dalam pengembangan senjata biologi. dalam positif yang ditimbulkan adalah munculnya metode dan berbagai cara deteksiidentifikasi, dan neutralisasi agen biologi patogen secara lebih cepat. Berbagai jenisvaksin dan anti-toksin juga telah dikembangkan untuk mengontrol bakteri dan virus patogen yang digunakan sebagai senjata biologi. Modifikasi materi genetik/DNA organisme juga telah diterapkan untuk membuat racun, elemen yang menular, maupun senjata biologi yang mematikan. Data Proyek Genom Manusia (Human Genome Project) juga telah dimanfaatkan untuk meningkatkan sistem pertahanan sipil dan nasional suatu negara dalam melawan penggunaan dan pembuatan senjata biologi serta mengembangkan antibiotik dan vaksin baru.
Kemajuan bioteknologi juga dapat disalahgunakan oleh sebagian orang untuk mengembangkan senjata biologi yang sangat berbahaya, contohnya adalah menghasilkan organisme makroskopis yang secara genetik sudah dimodifikasi untuk memproduksi toksin atau racun berbahaya. Berbagai agen biologi patogen juga dapat direkayasa secara genetik agar lebih tahan atau stabil pada kondisi lingkungan yang kurang menguntungkan dan memiliki resistensiterhadap antibiotikvaksin, dan terapi yang sudah ada. Selain itu, bioteknologi juga dimanfaatkan untuk pembuatan agen biologi yang tidak dapat dikenali oleh sistem imun atau antibodi tubuh karena profil imunologisnya telah diubah. Apabila senjata biologi yang telah dikembangkan dimanfaatkan untuk bioterorisme atau penyalahgunaan lainnya maka akan timbul kekacauan di dunia.

Bioteknologi Bisa "Merakit" Ikan Tahan Penyakit

Ikan cyclid

 Indonesia bisa mengadopsi dari ilmuwan China.

VIVAnews - Perkembangan bioteknologi akuakultur atau budidaya perairan di China sudah berlangsung sejak dekade 50an. Indonesia bisa mengadopsi dari ilmuwan China yang kemudian meringkas pengalaman akuakulturnya menjadi 8 kata.

"Yaitu, air, benih, pakan, kepadatan, polikultur, rotasi, penyakit dan manajemen." Demikian disampaikan pakar perikanan dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Enang Haris, dalam Simposium Nasional Bioteknologi Akuakultur IV di Bogor, Jawa Barat, Kamis 17 Oktober 2012.
Menurut mantan Dekan Fakultas Perikan dan Ilmu Kelautan IPB itu, bioteknologi akuakultur merupakan salah satu komponen penting bagi kemajuan akuakultur suatu bangsa. 

Sejak ditemukan di China, kata Enang, perkembangan akuakultur diaplikasikan melalui teknologi induce breeding secara besar-besaran terhadap ikan Chinese carp. Indonesia harus berkaca dari keberhasilan China dengan memerankan bioteknologi untuk diterapkan bagi kemajuan industrialisasi akuakultur.

Ketua panitia acara ini, Nur Bambang Priyo Utomo juga menyampaikan betapa pentingnya bioteknologi dalam mendukung industri akuakultur. Salah satu dihelatnya acara ini adalah untuk mensosialisasikan hasil penelitian, menghimpun konsep pemikiraan dalam memanfaatkan dan mengembangkan bioteknologi akuakulutur. 

"Jadi perkembangan perikanan budidaya harus dikawal. Bila tidak dikawal dengan bioteknologi, bisa membahayakan lingkungan," kata nur Bambang yang juga ahli pakan perikanan dari IPB ini. 

Nur Bambang melanjutkan, simposium ini juga membahas tentang penyakit ikan. Salah satu langkah yang dapat dilakukan untuk menangani masalah penyakit ikan dengan melalui "perakitan ikan" yang tahan terhadap penyakit. 

"Cara perakitan ikan itu sudah disampaikan Dr Ryosuke Yazawa dari Tokyo University," jelas Nur Bambang. Perakitan ikan ini untuk menciptakan ikan yang tahan terhadap penyakit. "Perkembangan produksi ikan zebra dan perakitan udang yang tahan penyakit di Jepang bisa dijadikan model pengembangan teknologi serupa di Indonesia." 
© VIVA.co.id 
sumber : http://teknologi.news.viva.co.id/news/read/360515-bioteknologi-bisa--merakit--ikan-tahan-penyakit